Bandara Internasional Lombok diresmikan Oktober
Selasa, 11 Oktober 2011
0
komentar
SPACE IKLAN 1 | SPACE IKLAN 1 |
Bandara Internasional Lombok seluas 551 hektar dengan landasan yang dapat didarati pesawat Airbus 330 atau Boeing 737 serta mampu menampung 10 pesawat jenis itu ditargetkan beroperasi awal Oktober 2011 mendatang. (ANTARA/Ahmad Subaidi)
Mataram (ANTARA News) - Bandara Internasional Lombok yang berlokasi di Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, akan dioperasikan 1 Oktober mendatang, namun peresmiannya baru akan terlaksana akhir Oktober sesuai jadwal kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Semula dijadwalkan 3 Oktober atau dua hari setelah BIL dioperasikan, namun tampaknya baru akan terlaksana akhir Oktober," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ridwan Syah, di Mataram, Selasa.
Kawasan BIL dengan luas areal 551 hektare itu memiliki landasan pacu 2.750 meter x 40 meter persegi, sehingga mampu didarati pesawat Air Bus 330 atau Boeing 767 dan dapat menampung 10 unit pesawat.
Berbeda dengan Bandara Selaparang Mataram yang luas arealnya hanya 28.881 meter persegi. Terminal penumpang BIL seluas 21 ribu meter persegi, atau empat kali lipat lebih luas terminal Bandara Selaparang Mataram yang hanya 4.796 meter persegi.
Kapasitas tampung terminal penumpang BIL mencapai tiga juta setahun, dengan luas areal parkir 17.500 meter persegi. Berbeda dengan Bandara Selaparang Mataram yang hanya 7.334 meter persegi.
Nilai mega proyek BIL mencapai Rp945,8 miliar, terdiri atas Rp679 miliar tanggungan Angkasa Pura I, dana sebesar Rp110 juta tanggungan Pemprov NTB dan Rp40 miliar dibebankan pada Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
(A058)
Kawasan BIL dengan luas areal 551 hektare itu memiliki landasan pacu 2.750 meter x 40 meter persegi, sehingga mampu didarati pesawat Air Bus 330 atau Boeing 767 dan dapat menampung 10 unit pesawat.
Berbeda dengan Bandara Selaparang Mataram yang luas arealnya hanya 28.881 meter persegi. Terminal penumpang BIL seluas 21 ribu meter persegi, atau empat kali lipat lebih luas terminal Bandara Selaparang Mataram yang hanya 4.796 meter persegi.
Kapasitas tampung terminal penumpang BIL mencapai tiga juta setahun, dengan luas areal parkir 17.500 meter persegi. Berbeda dengan Bandara Selaparang Mataram yang hanya 7.334 meter persegi.
Nilai mega proyek BIL mencapai Rp945,8 miliar, terdiri atas Rp679 miliar tanggungan Angkasa Pura I, dana sebesar Rp110 juta tanggungan Pemprov NTB dan Rp40 miliar dibebankan pada Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
(A058)
Editor: Desy Saputra
0 komentar:
Posting Komentar